Rabu, 31 Maret 2010

Situs-Situs (Maret 2010)


SITUS - SITUS


Kali ini kita menyelusuri beberapa tempat bersejarah di Indonesia, dengan maksud dapat mengingat atau mengenang sebuah peradapan jaman nenek moyang kita hingga turut dapat merasakan sampai saat ini.

Acara TVRI dengan judul Situs-Situs telah memaknai pelestarian yang dapat diteladani, dan produksi ini adalah bagian dari ide cerdas 3 (tiga) tahun yang lalu dan tanpa disadari dalam siarannya telah berlangsung cukup lama, kata sdr. Sapto (pelaksana produksi dari Direktorat Program Berita Jakarta).

Program Acara ini biasanya ditayangkan setiap hari Rabu siang pada pukul 12.30 WIB, dengan seiring dengan waktu program ini tetap konsisten dengan bentuk format dokumenternya.

Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta , sejarah tanpa fakta hanya akan menjadi sebuah dongeng. Fakta adalah sumber sejarah yang telah terseleksi melalui proses kritik . fakta kemudian di rekontruksi dan dijadikan dasar untuk mengisahkan sejarah. Fakta sejarah mempunyaibeberapa bentuk yaitu :

a)Artifact (fakta yang berupa benda konkrit ) :fosil , patung , candi dll
b)Manifact (fakta yang bersifat abstrak ) : keyakinan dan kepercayaan.
c)Sosio-fact :fakta yang berdimensi social seperti jaringan interaksi antar manusia.

Dalam artian fakta sejarah ada yang bersifat lunak dan masih potensial untuk diperdebatkan , misalnya mengenai letak ibukota kerajaan Sriwijaya , ibukota kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu di Jawa Barat , dll yang sampai sekarang masih banyak yang beda pendapat . Sedangkan fakta sejarah yang bersifat keras adalah fakta yang telah menjadi konsensus (kesepakatan) umum, misalnya mengenai Sukarno-Hatta sebagai tokoh Proklamator, semua berpendapat sama .


JEJAK-JEJAK MASA LAMPAU

1. Peninggalan Sejarah

Peninggalan sejarah merupakan wujud benda-benda peninggalan kebudayaan manusia pada masa lampau. Peninggalan sejarah tersebut diantaranya bangunan seperti : keraton, punden/berundak, candi, masjid, makam, nisan, prasasti dll.peninggalan lainnya dalam bentuk perhiasan baik yang terbuat dari batu, perak, emas, ataupun lainnya . peninggalan dalam bentuk peralatan hidup dan perhiasan , pada saat sekarang dapat kita lihat di Beberapa museum.





2. Monumen peringatan peristiwa sejarah

Monumen peringatan biasanya dalam bentuk biasanya dalam bentuk sebuah bangunan tugu, tujuanya untuk menganang suatu peristiwa sejarah yang terjadi di daerah tersebut, selain itu pembangunan monument tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan dan nilai moral dari suatu peristiwa sejarah kepada generasi berikutnya contoh dari monumen antara lain monumen pancasila sakti , monumen nasional , monumen yogja kembali. Situs Purbakala di Indonesia Perlu Pelestarian Khusus.
Kawasan situs purbakala di Indonesia umumnya dalam perlestariannya memerlukan perhatian khusus dari segi aspek lingkungan maupun masyarakat setempat. Tidak jarang kawasan situs tersebut sudah beralih fungsi karena temuan artefak bersejarah ada di pemukiman penduduk.
Dari tontonan ini akhirnya dapat diketahui ada warga.yang menggali bekas tembok yang terbuat dari batu-bata merah kemudian digunakan untuk membangun rumah atau dijual untuk kebutuhan hidupnya, untuk melarang warga pun terkadang sangat sulit karena penemuan semacam itu berada pada lahan hak milik. Walau aturan mengenai cagar budaya tidak terbatas pada kawasan yang dilindungi.
Hingga saat ini sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya artefak sejarah tidak sebatas berupa alat-alat prasejarah tetapi semua bangunan pada jaman tersebut, sehingga perlu penekanan bahwa tanggung jawab dalam upaya pelestarian kebudayaan mulai dari jaman prasejarah hingga sekarang dibebankan pada pemerintah, melainkan semua pihak.
"Pelestarian kebudayaan seperti kawasan situs purbakala sesungguhnya tanggung jawab kita semua dan untuk generasi muda bahwa peradaban kebudayaan bangsa Indonesia telah ada sejak dulu kala. Hanya saja kadar saja soal pelestarian situs purbakala di Jawa dibanding di Pulau Bali, karena masyarakat Bali bila penemuan situs purbakala menyatu dengan ritual masyarakat setempat. Sehingga masyarakat itupun akan menyakini bahwa penemuan itu sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan dan menjadi berkah hidupnya.
Bermacam-macam sebutan bagi benda cagar budaya :
∙ Peninggalan sejarah dan purbakala.
∙ Benda-benda kuno.
∙ Peninggalan arkeologis.
∙ Peninggalan sejarah, Monumen.
∙ Benda-benda antic, Dan lain-lainnya

Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Th. 1992 Tentang Benda Cagar Budaya, yang dimaksud dengan Benda cagar budaya adalah :
a. Benda buatan manusia, bergerak atau tidak bergerak yang berupa kesatuan atau kelompok, atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Benda cagar budaya adalah :
b. Benda alam yang dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan
Situs adalah: Lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya termasuk lingkungannya yang diperlukan bagi pengamanannya.
Sebagai media yang sangat menjung tinggi keberadaan situs-situs sudah selayaknya program ini harus terus berlangsung, dan dipertahankan. Dan yang terpenting diharapkan dalam menyajian program ini “TVRI turut dalam rangka menyelamatkan artefak-artefak arkelog tersebut, adalah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat, sehingga warga merasa memiliki peninggalan kebudayaan tersebut,” (M-8)

Kanker Serviks



Seminar Kanker Serviks di TVRI

TVRI menyelenggaran seminar kusus perempuan, karena ini berkaitan dengan kesehatan kaum hawa. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal, 16 Februari 2010, dibuka langsung oleh Ibu Imman Sunarya (Dirum LPP TVRI).
Pembicara dipandu oleh dr. Ulfana dari Yayasan Kanker Indonesia, yang memberikan pemaparan tentang bahaya Kanker Serviks. Peserta seminar yang diikuti karyawati dengan jumlah lebih 250 orang, yang kemudian dilanjutkan forum tanya jawab yang cukup antusias dan semangat oleh pesertanya.
Dalam penjelasannya, Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?
Cara Penularan, setiap perempuan beresiko berkena kanker serviks. Diperkirakan 80 % perempuan akan terinfeksi HPV semasa hidupnya dan 50 % diantaranya akan terinfiksi HPV yang dapat disebabkan kanker serviks. HPV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun penularan juga dapat terjadi meski tidak melalui hubungan seksual.
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.
Gejala Dan Perjalanan Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".


Apabila kanker serviks sudah mengalami progresivitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang timbul antara lain:
• Pendarahan setelah sanggama
• Pendarahan spontan yang terjadi diantara periode menstruasi rutin
• Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau
• Nyeri panggul dan gangguan datau bahkan tidak bisa buang air kecil
• Nyeri ketika berbubungan seksual
Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
• IVA. IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
• Pap smear. Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
• Thin prep. Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
• Kolposkopi. Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mencegah Kanker Serviks
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
• Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
• Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
• Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
• Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
• Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
• Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
• Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
• Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV. Vaksinasi merupakan metode deteksi dini sebagai upaya mencegah kanker serviks. Melalui vaksinasi semakin besar kesempatan disembuhkannya penyakit ini dan semakin besar kemungkinan untuk menekan angka kasus kanker serviks yang mengancam kaum perempuan. Untuk itu, segera hubungi dokter anda untuk membantu pencegahan kanker serviks
• Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks
Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuatu yang menakutkan. (M-08)